Money

Bahlil ingatkan SPBU swasta: Yang tidak menaati aturan, tunggu tanggal main

Jakarta (KABARIN) - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan kepada pengelola SPBU swasta untuk mematuhi aturan pemerintah, termasuk terkait kuota impor bahan bakar minyak. Ia memberi peringatan tegas bagi pihak yang melanggar aturan.

“Badan swasta yang mencoba-coba mengatur sendiri dan melawan aturan negara, ya siap-siap tunggu tanggal mainnya,” kata Bahlil saat ditemui usai Konferensi Pers Kesiapan Sektor ESDM Menghadapi Periode Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Jakarta, Jumat.

Bahlil menyampaikan bagi SPBU swasta yang tertib dan patuh, pemerintah sudah menghitung jumlah kuota impor BBM yang akan diberikan. Namun untuk yang belum patuh, perhitungannya masih diatur dan belum diumumkan. “Kalau yang tidak tertib, belum saya hitung. Nanti saya sampaikan,” ujarnya.

Saat wartawan menanyakan secara spesifik SPBU mana saja yang tidak menaati aturan, Bahlil memilih enggan menyebut. “Kamu kan tahu,” ucapnya singkat.

Sebelumnya, Kementerian ESDM berencana menetapkan kuota impor BBM 2026 untuk pengelola SPBU swasta besar seperti Shell, BP, Vivo, dan ExxonMobil pekan depan. Dirjen Migas Laode Sulaeman menyebut opsi-opsi penambahan kuota telah dirumuskan dan akan diajukan kepada Bahlil untuk diputuskan. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah menambah kuota impor 10 persen dibandingkan tahun 2025.

Pada 2025, beberapa SPBU swasta sempat kehabisan kuota impor, seperti Shell dan BP pada Agustus, serta Vivo pada Oktober. Solusinya adalah bekerja sama dengan Pertamina Patra Niaga agar bisa menggunakan kuota impor milik BUMN tersebut. Stok BBM RON 92 akhirnya pulih secara bertahap, mulai BP akhir Oktober, Vivo akhir November, dan Shell awal Desember 2025.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025
TAG: